Setelah perbincangan ngasal mau ke jogja yang terjadi antara gue dengan Bheryl di suatu pertemuan ahirnya tercetuslah suatu tanggal yaitu 21 Januari 2017 untuk akhirnya berangkat. Personil yang tadinya banyak seperti biasa mendekati hari H berkurang menjadi hanya tinggal kita bertiga, Gue, Bheryl dan Joker.
Sekitar jam 6 gue udah sampai duluan di Stasiun Pasar Senen dan langsung print tiket di mesin otomatis dengan memasukan kode booking dari tiket.com. Kereta yang kita naikin adalah kereta Ekonomi Gajah Wong yang berangkat dari Pasar Senen Pukul 06:45. sampe kurang 10 Bheryl & Joker tak kunjung tiba, menunggu lah gue di gerbang stasiun sampai sakit perut. Akhirnya mereka datang & kita pun segera naik ke kereta.
Kondisi kereta ekonomi sekarang sudah lumayan memadai. Ber AC dan tersedia colokan lumayan untuk ngecharge hp. Kita bertiga duduk berpencar karena beli keretanya kemaren lumayan mepet.
apesnya kita kebagian tempat duduk yang mundur jadi lumayan bt.
perlu diketahui jika naik kereta ekonomi maka tempat duduk akan otomatis berhadap-hadapan. Lumayan canggung juga jadinya ngeliatin orang tak di kenal. Cuma kalo lagi beruntung bisa jadi lawan bicara yang menarik.
8 jam berlalu dengan sangat terasa. Pertama pantat pegel banget karena tempat duduknya kurang empuk, dan badan pegel-pegel karena keretanya tegak banget senderannya. Beruntunglah kalian yang bisa pelor alias nempel langsung molor tak kenal medan. Kereta berhenti di beberapa stasiun, cuma di Purwokerto berhenti lumayan lama sekitar 15 menit jadi kita keluar dulu buat lurusin kaki
Lurusin kaki di stasiun Purwokerto |
- Jika ke jogja naik kereta paling enak pesan yang kereta malam sehingga bisa tidur di perjalanan & juga akan menghemat biaya penginapan. Karena akan tiba di Yogyakarta pagi hari, maka dapat lebih memaksimalkan jalan-jalan
- Pilihlah tempat duduk yang menghadap searah dengan laju kereta
- Baik pagi ataupun malam, bawalah bekal makanan berat & minum. Sebenarnya di kereta jual makanan & minuman cuma kan makanannya ga tau rasanya kaya apa, namun dengan membawa sendiri dapat lebih menghemat atau lebih bisa menyesuaikan dengan selera kita (jadi yang dimakan rasanya pasti )
- Bawalah buku bacaan untuk mengisi waktu luang atau bawa pemutar musik untuk menghibur anda di perjalanan
- Di kereta ini juga menyewakan bantal lumayan buat ganjel duduk, cuma kalo jijik bekas orang bisa bawa bantal tiup sendiri untuk lebih memaksimalkan perjalanan
walaupun kita beli tiket tujuan lempuyangan, di jalan hati kita goyah & akhirnya turun di Stasiun tugu aja supaya bisa sekalian beli makan. Gue inget di stasiun tugu ada soto lamongan lumayan buat ganjel perut karena di kereta gue cuma makan roti & coklat aja. Ternyata oh ternyata sotonya sudah pindah. Akhirnya dengan sedikit ide kita jalan kaki ke arah jalan gandekan lor dan bertemu abang abang jualan rawon & bubur ayam. Berhentilah kita di sana dan makan rawon sambil menunggu temannya Joker yang mau jemput kita. Baik ya.
Kita diajak ngopi di sebuah cafe namanya Roaster & Bear, letaknya di jl Mangkubumi, satu gedung sama hotel Harper. Cafe nya bagus, harganya sedikit lebih murah daripada cafe sejenis di jakarta. Ga pesen makan sih di sana cuma pesen cafe latte aja. mayan deh, tapi suasanya kaya di Jakarta jadi ya b aja menurut gue. Abis itu kita dianterin ke penginapan kita di deket alun-alun namanya Rumah Roso. Nanti mungkin akan gue buat postingan sendiri tentang hostel itu ya
Rumah Roso |
Malemnya kita memutuskan jalan jalan dengan kaki, karena ga tau mau ke mana kita memutuskan buat ngopi di kopi jos. Tadinya mau pesen go car buat ke sana karena lumayan jauh dari penginapan. Tapi akhirnya kopi jos kita tempuh dengan jalan kaki.
Jalan Kaki |
Kopi Jos Lik Man |
Sesampainya di penginapan, kita mandi dan santai-santai di teras Rumah Roso sampe tengah malem terus tidur deh.