misalnya, kita berdoa akan sebuah baju biru idaman,
sampai mana kita harus memotret keinginan itu saat bermimpi?
saat baju itu ada di depan mata
saat baju itu sudah dipakai
atau lebih jauh lagi
saat baju itu ahirnya hilang dicuri orang dari kita?
jadi, seberapa tinggi harus bermimpi?

simcity

ok, ini yang membuat gue cepet move on sama game kesayangan gue Restaurant City yang tutup tanpa sebab. tapi gue tau, (sok tau sih lebih tepatnya) orang-orang dari EA(Electronic Arts), developer nya sims yang ada di balik semua perkara ini! menurut tafsiran gue, mereka nutup Restoran yang pemainnya udah banyaaaak banget lalu semua balance emas nya diconvert di The Sims Social supaya orang orang itu beralih ke sims. gue marah sih awalnya. marah banget. sedih. beberapa minggu kemudian ahirnya gue coba mulai main sims social. walaupun bete dikit. ga taunya lama lama seru juga.

sampe akhirnya SimCity Social muncul! masih beta sih tapi seru banget coi. ngebangun kota gitu. lebih simple dari SimCity benerannya tapi seru banget jadi kita jadi Mayor gitu terus menata kota.
ya dan ahirnya gue sampe di satu titik dimana freak banget sama game ini kaya sama restoran city dulu....
hmmm kita lihat aja ke depannya gimana....

hard(to)cover

batas pengumpulan tugas karya akhir sebagai tanda orang-orang ini sudah siap dilepas ke kehidupan yang nyata.
heboh tentu saja dari pagi.
birokrasi kampus yang semrawut memperkeruh suasana.
selakan antrian tak terhindarkan.
mau marah pun ga punya kuasa yang besar di situ.
makian terus mengalir tengah hari itu.
semua duduk menunggu namanya diberi tanda, dibekali pulang selembar nilai sidang.
ada yang pulang, ada yang ke tukang print abang2, ada yang merokok berbatang batang, ada juga yang baru datang.
sampai ahirnya secakrik tiket one way jatuh di tangan, semua pulang semua (mungkin) senang.
tidak ada puluhan bingkai foto yang jadi pada hari itu
karena pada akhirnya, semua pergi sendiri-sendiri...